Hydrogen Peroxide

Hidrogen peroksida (H2O2) adalah senyawa kimia yang memiliki berbagai kegunaan dan aplikasi. Ini biasanya digunakan sebagai disinfektan, zat pemutih, dan pengoksidasi. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi sifat-sifat hidrogen peroksida, kegunaannya, dan pertimbangan keamanannya.

Hidrogen peroksida adalah cairan bening tidak berwarna yang memiliki rasa agak tajam dan pahit. Ini adalah senyawa yang stabil pada suhu kamar tetapi dapat dengan mudah terurai menjadi air dan oksigen saat terkena panas atau cahaya. Ini menjadikannya zat pengoksidasi yang kuat, yang berarti dapat bereaksi dengan berbagai macam senyawa organik dan anorganik.

Hidrogen peroksida memiliki berbagai kegunaan baik di lingkungan industri maupun rumah tangga. Salah satu kegunaannya yang paling umum adalah sebagai desinfektan. Dapat digunakan untuk mensterilkan peralatan medis, membersihkan luka, dan membersihkan permukaan. Ini juga merupakan bahan populer dalam obat kumur dan pasta gigi, yang membantu membunuh bakteri dan memutihkan gigi.

Selain sifat desinfektannya, hidrogen peroksida juga merupakan zat pemutih yang kuat. Biasanya digunakan dalam industri tekstil untuk memutihkan kain dan dalam industri kertas untuk memutihkan pulp kayu. Ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan noda dari pakaian dan karpet.

Hidrogen peroksida juga digunakan dalam berbagai proses industri, termasuk pembuatan bahan kimia, pengolahan air limbah, dan produksi bahan bakar roket. Ini juga digunakan dalam industri makanan untuk mensterilkan bahan dan peralatan pengemasan.

Sementara hidrogen peroksida adalah senyawa yang berguna dan serbaguna, penting untuk menggunakannya dengan aman dan hati-hati. Pada konsentrasi tinggi, hidrogen peroksida dapat bersifat korosif dan dapat menyebabkan iritasi kulit, luka bakar, dan masalah kesehatan lainnya. Ini juga bisa berbahaya bila dicampur dengan bahan kimia tertentu lainnya, seperti amonia atau pemutih klorin, yang dapat menghasilkan asap beracun.

Saat menggunakan hidrogen peroksida, penting untuk mengikuti petunjuk dengan hati-hati dan mengenakan alat pelindung yang sesuai, seperti sarung tangan dan pelindung mata. Penting juga untuk menyimpan hidrogen peroksida di tempat yang sejuk dan kering jauh dari panas dan cahaya.

Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang kuat dengan berbagai kegunaan dan aplikasi. Dari mendisinfeksi permukaan hingga memutihkan kain, ini telah menjadi bagian penting dari banyak proses industri dan rumah tangga. Namun, penting untuk menggunakan hidrogen peroksida dengan aman dan menyadari potensi risiko kesehatannya. Dengan mengikuti prosedur keselamatan yang tepat dan menggunakan hidrogen peroksida secara bertanggung jawab, kita dapat terus memperoleh manfaat dari banyak khasiatnya yang bermanfaat.

PT. Gochem Globalindo menjual Hydrogen Peroxide dengan kualitas dan harga terbaik, silahkan kontak kami.

Washing Detergent

Detergen pencuci adalah jenis bahan pembersih yang dirancang khusus untuk menghilangkan kotoran, noda, dan kotoran dari pakaian dan tekstil lainnya. Produk-produk ini biasanya digunakan di rumah tangga di seluruh dunia dan merupakan komponen penting dari setiap rutinitas mencuci. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi sejarah deterjen pencuci, komposisinya, dan dampaknya terhadap lingkungan.

Detergen pencuci telah digunakan selama lebih dari satu abad, dengan deterjen cucian pertama yang tersedia secara komersial diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Sebelum ini, sabun adalah bahan pembersih yang paling umum digunakan untuk cucian. Namun, pengenalan surfaktan sintetik (deterjen) pada tahun 1950 membuat deterjen pencuci lebih efektif dan efisien daripada sabun.

Detergen pencuci terdiri dari kombinasi berbagai bahan yang bekerja sama untuk menghilangkan kotoran dan noda dari pakaian. Bahan aktif utama dalam sebagian besar deterjen pencuci adalah surfaktan, yaitu sejenis bahan kimia yang mengurangi tegangan permukaan air, memungkinkannya menembus kain dengan lebih baik dan menghilangkan kotoran.

Bahan lain yang biasa ditemukan dalam detergen pencuci termasuk enzim, yang membantu memecah noda berbasis protein, dan pemutih, yang dapat membantu menghilangkan noda membandel dan mencerahkan warna putih. Wewangian dan pewarna juga sering ditambahkan ke deterjen pencuci agar lebih menarik bagi konsumen.

Mencuci deterjen adalah bagian penting dari rutinitas mencuci, tetapi penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan memilih deterjen bebas fosfat atau rendah fosfat dan memilih kemasan yang lebih ramah lingkungan, konsumen dapat membantu mengurangi dampak deterjen pencuci terhadap lingkungan. Selain itu, menggunakan deterjen cuci secukupnya dan mengikuti pedoman pembuangan yang tepat juga dapat membantu meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

PT. Gochem Globalindo merupakan supplier Washing Detergent yang terpercaya dengan harga terbaik. silahkan kontak kami untuk info lebih lanjut.

Supplier Kimia Industri

Kimia industri adalah cabang kimia yang terkait dengan produksi barang dan bahan dari bahan-bahan kimia. Banyak produk yang kita gunakan sehari-hari, seperti plastik, obat-obatan, bahan bakar, dan produk pembersih, semuanya berasal dari proses kimia industri.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa aspek penting dari kimia industri, termasuk proses produksi, bahan baku, dan dampak lingkungan.

Proses Produksi

Proses produksi kimia industri melibatkan serangkaian reaksi kimia dan pemisahan bahan kimia yang kompleks. Ini melibatkan penggunaan berbagai teknologi dan alat, seperti reaktor kimia, kolom destilasi, dan pompa vakum. Proses-produksi juga dapat membutuhkan energi dalam jumlah besar dan menyebabkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya. Oleh karena itu, pengembangan proses produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan adalah prioritas utama di industri kimia.

Bahan Baku

Industri kimia memerlukan bahan baku dalam jumlah besar, termasuk minyak bumi, gas alam, batubara, dan mineral lainnya. Sementara itu, persediaan sumber daya alam semakin menipis, dan biaya produksi semakin meningkat. Oleh karena itu, pengembangan bahan baku alternatif dan proses produksi yang lebih efisien menjadi semakin penting.

Dampak Lingkungan

Industri kimia dapat menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan. Bahan kimia yang dihasilkan dapat mencemari air dan udara, merusak lingkungan dan mengancam kesehatan manusia. Oleh karena itu, pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan program pengelolaan limbah yang efektif menjadi penting bagi industri kimia.

Kesimpulan

Industri kimia adalah bagian penting dari ekonomi global dan menyediakan banyak bahan penting untuk produk dan teknologi modern. Namun, industri ini juga memerlukan pengembangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, dengan fokus pada efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan lingkungan. Dengan mengembangkan teknologi dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, industri kimia dapat terus berkontribusi pada kemajuan manusia, sambil meminimalkan dampak negatifnya pada lingkungan.

PT. Gochem Globalindo berkomitmen menyediakan berbagai bahan kimia berkualitas terbaik untuk berbagai kebutuhan industri Anda, silahkan konsultasikan kebutuhan Anda melalui kontak kami disini.

Plasticizer Poliester (GC 245)

Poliester plasticizer (GC 245) merupakan salah satu jenis plasticizer yang banyak digunakan dalam industri polimer. Ini adalah plasticizer berkinerja tinggi yang meningkatkan fleksibilitas, daya tahan, dan sifat pemrosesan polimer. Artikel ini akan membahas tentang sifat, manfaat, dan aplikasi GC 245.

Properti:
Poliester plasticizer (GC 245) adalah cairan bening, tidak berwarna, dan tidak berbau. Ini memiliki titik didih tinggi, volatilitas rendah, dan kompatibilitas yang baik dengan berbagai polimer. Ini adalah plasticizer non-phthalate yang tidak mengandung zat berbahaya seperti logam berat, benzena, atau toluena. Ini juga tahan terhadap panas, cahaya, dan air, sehingga cocok untuk aplikasi outdoor dan indoor.

Manfaat:
Poliester plasticizer (GC 245) menawarkan beberapa keuntungan bagi industri polimer. Pertama, meningkatkan fleksibilitas dan kelembutan polimer, menjadikannya lebih nyaman dan tahan lama bagi pengguna akhir. Kedua, ini meningkatkan sifat pemrosesan polimer, seperti aliran lelehan dan fusi, membuatnya lebih mudah untuk dibuat dan dibentuk. Ketiga, mengurangi biaya produksi dengan mengurangi jumlah polimer yang dibutuhkan untuk mencapai sifat yang diinginkan. Akhirnya, ia memiliki toksisitas dan dampak lingkungan yang rendah dibandingkan dengan plasticizer lainnya, menjadikannya pilihan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Aplikasi:
Poliester plasticizer (GC 245) digunakan dalam berbagai aplikasi polimer, seperti pelapis kawat dan kabel, lantai, interior otomotif, peralatan medis, dan mainan. Dalam pelapis kawat dan kabel, ini meningkatkan fleksibilitas dan daya tahan isolasi, mencegah retak atau pecah. Di lantai, ini meningkatkan kelembutan dan ketahanan aus material, membuatnya lebih nyaman dan tahan lama. Dalam interior otomotif, ini meningkatkan sifat estetika dan sentuhan dasbor, jok, dan panel. Dalam perangkat medis, ini memastikan keamanan dan biokompatibilitas bahan, mengurangi risiko reaksi alergi atau infeksi. Dalam mainan, memenuhi standar keamanan yang ketat untuk produk anak-anak, memastikan mereka bebas dari zat berbahaya.

Kesimpulan:
Plasticizer poliester (GC 245) adalah plasticizer serbaguna dan andal yang menawarkan berbagai manfaat bagi industri polimer. Sifatnya, seperti fleksibilitas, daya tahan, dan sifat pemrosesan, membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi. Manfaatnya, seperti pengurangan biaya, toksisitas rendah, dan keberlanjutan, menjadikannya pilihan yang disukai produsen dan konsumen. Aplikasinya, seperti pelapis kawat dan kabel, lantai, interior otomotif, perangkat medis, dan mainan, menunjukkan keserbagunaan dan inovasinya. Singkatnya, plasticizer poliester (GC 245) adalah komponen berharga dan penting dari industri polimer.

PT. Gochem Globalindo merupakan supplier Plasticizer Poliester (GC-245) terpercaya, silahkan hubungi kami disini.

Garam Industri

Garam industri merupakan jenis garam yang dihasilkan melalui proses industri dan digunakan dalam berbagai bidang, seperti makanan, farmasi, kosmetik, dan lain sebagainya. Berbeda dengan garam meja yang biasa digunakan untuk kebutuhan dapur, garam industri memiliki kandungan sodium chloride (NaCl) yang lebih murni dan dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan produksi.

Proses Pembuatan Garam Industri

Proses pembuatan garam industri terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pengambilan bahan baku yaitu air laut atau air garam yang berasal dari danau garam atau danau asin. Air laut atau air garam yang telah diambil kemudian diproses dengan menggunakan metode evaporasi atau kristalisasi.

Pada metode evaporasi, air laut atau air garam dipanaskan hingga suhu tertentu untuk menguapkan airnya. Proses pengeringan ini dilakukan dengan menggunakan sinar matahari atau mesin pengering. Sedangkan pada metode kristalisasi, air laut atau air garam dikristalkan dengan menggunakan bahan kimia tertentu, seperti natrium klorida atau magnesium klorida.

Setelah proses pengeringan atau kristalisasi selesai, garam industri kemudian dibersihkan dan diayak untuk memisahkan garam halus dengan garam kasar. Garam halus biasanya digunakan untuk industri makanan, farmasi, dan kosmetik, sedangkan garam kasar digunakan untuk industri kimia dan pertanian.

Penggunaan Garam Industri

Garam industri memiliki banyak kegunaan dalam berbagai industri, seperti makanan, farmasi, kosmetik, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa penggunaan garam industri dalam industri-industri tersebut:

  1. Industri Makanan

Garam industri digunakan dalam industri makanan sebagai bahan pengawet dan penyedap. Garam industri dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada makanan, sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan. Selain itu, garam juga dapat meningkatkan rasa dan aroma pada makanan.

  1. Industri Farmasi

Garam industri digunakan dalam industri farmasi sebagai bahan pembuatan obat-obatan. Garam seperti natrium klorida, natrium sitrat, dan magnesium sulfat digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan tablet obat. Selain itu, garam juga digunakan dalam proses sterilisasi dan pencucian alat-alat medis.

  1. Industri Kosmetik

Garam industri digunakan dalam industri kosmetik sebagai bahan eksfoliasi pada produk perawatan kulit dan rambut. Garam digunakan untuk mengangkat sel kulit mati pada kulit dan mengurangi produksi minyak pada rambut. Selain itu, garam juga digunakan sebagai bahan pengemulsi dalam pembuatan kosmetik.

  1. Industri Kimia

Garam industri digunakan dalam industri kimia sebagai bahan pembuatan bahan kimia lainnya, seperti klorin dan hidrogen. Garam juga digunakan sebagai bahan pembuatan deterjen dan bahan kimia lainnya.

PT. Gochem Globalindo merupakan supplier terpercaya dalam penyedia garam industri untuk berbagai kebutuhan industri Anda.

Keracunan

Racun adalah zat padat, cair atau gas yang dapat mengganggu proses kehidupan sel suatu oragnisme. Zat racun dapat masuk ke dalam tubuh melalui jalur oral maupun topikal. Racun juga disebut senyawa yang masuk kedalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat respon pada sistem biologi menyebabkan gangguan kesehatan bahkan kematian.

Keracunan adalah masuknya suatu racun kedalam tubuh disebabkan oleh menelan, mencium, menyentuh atau menyuntikkan berbagai macam obat, bahan kimia, racun atau gas yang mengganggu fungsi organ dan dapat menimbulkan kematian.

Klasifikasi Keracunan :

  1. Menurut cara terjadinya keracunan
    • Self Poisoning : Pasien mengkonsumsi obat dengan dosis berlebihan tetapi dengan pengetahuan bahwa dosis ini tidak akan membahayakan
    • Attempted Suicide : Pasien memang bermaksud bunuh diri, tetapi bisa berakhir dengan kematian atau dapat sembuh kembali bila ia salah tafsir tentang dosis yang digunakan
    • Accidental Poisoning : Merupakan kecelakaan , tanpa faktor kesengajaan
    • Homicidal Poisoning : Akibat tindakan kriminal yang dilakukan sengaja dengan tujuan meracuni orang lain
  2. Menurut mula waktu terjadinya keracunan
    • Keracunan kronis, sulit dikenal karena gejala yang timbul perlahan dan lama setelah terpapar dan dapat timbul berkali-kali dalam dosis yang relatif kecil
    • Keracunan akut, lebih mudah dikenal karena biasanya terjadi mendadak setelah mengkonsumsi sesuatu. Gejala yang dialami sepeti muntah, diare, konvulsi, koma, dsb
  3. Menurut alat tubuh yang terkena
    • SSP : Pestisida Organofosfat, herbisida, fungisida, rodentisida
    • Jantung : Sianida, pestisida fungisida, rodentisida
    • Hati : Pestisida (herbisida, fungisida), timbal
    • Ginjal : Pestisida (herbisida, rodentisida), timbal
    • Karbon tetraklorida mempengaruhi ke 4 alat tubuh diatas
  4. Menurut jenis bahan kimia
    • Alkohol : mempengaruhi sistem pernapasan, denyut jantung, suhu tubuh dan gangguan saraf
    • Fenol : mempengaruhi sistem pernapasan dan rusaknya jaringan sistem saraf
    • logam berat : (Cd, As, Hg, Pb) terganggunya sistem pernapasan, sistem pencernaan,suhu tubuh, dan gangguan saraf
    • Organoklorin: terganggunya sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan gangguan saraf

Sumber Racun :

  1. Racun di rumah tangga, sepert i: insektisida, racun dalam makanan kaleng, kosmetika, desinfektan, dan deterjen.
  2. Racun yang ada dilapangan pertanian/perkebunan, seperti : pestisida dan herbisida.
  3. Racun yang digunakan dalam dunia pengobatan, seperti: analgetika, obat penenang, antibiotik, antidepresan, dan lain-lain.
  4. Racun yang digunakan dalam bidang industry dan laboratorium, seperti: asam-basa, dan logam berat.
  5. 5.Racun yang ada di alam bebas, seperti: opium, ganja, racun singkong, racun jamur, racun binatang.

Gejala & Diagnosis Keracunan :

  1. Kesadaran
    Dalam toksikologi derajat kesadaran dibagi menjadi 4 :
    • Tingkat I : Pasien mengantuk tetapi mudah diajak bicara
    • Tingkat II : Pasien dalam keadaan sopor, dapat dibangunkan dengan rangsangan
    • Tingkat III : Pasien dalam keadaan spoor koma, hanya dapat bereaksi terhadap rangsangan maksimal
    • Tingkat IV : Pasien dalam keadaan koma. Tidak ada reaksi sedikit pun terhadap rangsangan maksimal
  2. Respirasi
    Jalan nafas juga terhambat oleh sekresi mucus yang dapat berbahaya bila tidak segera dibersihkan. Hal ini dijumpai pada keracunan insektisida organofosfat atau karbamat.
  3. Tekanan Darah
    Syok sering dijumpai pada keracunan. Syok berat biasanya berkaitan dengan kerusakan pusat vasomotor dan prognosisnya buruk.
  4. Kejang
    Kombinasi antara koma dan rangsangan SSP dapat terjadi pada keracunan beberapa obat. Misalnya : metakualon dapat menimbulkan koma, hipertensi, reflex meninggi, klonus serta hiperekstensi reflex plantar
  5. Pupil dan reflex ekstremitas
    Pada keracunan atropine dan morfin menyebabkan ukuran pupil tidak sama dan pupil yang melebar
  6. Bising usus
    Perubahan bising usus biasanya menyertao perubahan derajat kesadaran. Sehingga tanda ini dapat dipakai untuk mencocokkan derajat kesadaran.
  7. Jantung
    Beberapa obat menimbulkan kelainan ritme jantung sehingga dapat terjadi gejala payah jantung atau henti jantung.
  8. Lain-lain
    Gejala lain gangguan keseimbangan asam basa atau air, tanda kerusakan hati dan ginjal, kelainan EEG, retensi urine, muntah, dan diare serta kelainan spesifik misalnya pada X-foto tulang.

Tanda-Tanda Klinis

Keracunan Logam Berat (Al, Cd, Pb, dll.)

  • Gangguan saluran pernafasan berupa batuk dan sesak
  • Kerusakan ginjal (jika terpapar jangka Panjang)
  • Muntah, kram perut, diare dan mual berkepanjangan
  • Sakit kepala, anemia, dan nyeri

Keracunan Acetaminophen

  • Mual, muntah, anoreksia
  • Kehilangan nafsu makan
  • Pembesaran liver, peningkatan bilirubin dan konsentrasi enzim hepatik
  • Gejala awal gagal hati : Jaundice (kekuningan pada sklera, kulit).

Tes Laboratorium :

  • Peningkatan aspartate aminotransferase (AST), alanine aminotransferase (ALT), serum bilirubin, dan INR
  • Peningkatan kreatinin serum dan nitrogen urea darah (BUN)

Keracunan Calsium Channel Blocker (CCB)

  • Toksisitas jantung (bradikardia, depresi kontraktilitas, dan disritmia)
  • Mual dan muntah
  • Pusing, lesu, koma, dan kejang
  • Hipotensi dan bradikardi Tekanan darah

Tes Laboratorium :

  • Hiperglikemia yang signifikan (lebih dari 250 mg / dL [13,9 mmol / L]) dapat mengindikasikan toksisitas
  • a.Gas darah yang berubah (asidosis metabolik), elektrolit serum, asam laktat, BUN, dan kreatinin serum

Keracunan Organofosfat (Pestisida)

  • Ansietas, gelisah, pusing, sakit kepala, miosis, mual, hipersalivasi, muntah
  • Nyeri abdomen, diare, bradikardia, dan berkeringat,
  • Lemah otot dan fasikulasi dapat timbul dan berkembang ke flaccid paralysis (lemas) termasuk otot mata dan otot pernapasan.

Keracunan Opioid (Narkotik)

  • Depresi pernapasan
  • Pupil mata mengecil
  • Mual, muntah, perubahan detak jantung

Opioid biasa digunakan sebagai analgesik saat pembedahan. Antidotum yang digunakan : Naloxon, Methadone, Naltrexon

Keadaan Darurat

Gagal napas

Gangguan napas dapat berakibat anoksia dan gangguan keseimbangan asam basa, karena sekresi saliva dan bronkus menyumbat jalan napas. Dalam hal ini membersihkan mulut dan jalan napas merupakan tindakan pertama yang harus dilakukan, untuk mengurangi kemungkinan aspirasi, pasien harus dibaringkan dalam posisi miring ke kanan/kiri

Syok

Terjadi karena depresi otot jantung dan berkurang nya curah jantung. Curah jantung menurun karena alir balik vena tergangggu, permeabilitas kapiler meninggi dan katup vena diekstremitas tidak bekerja secara baik.

Pencegahan absorpsi obat

  • Bila keracunan melalui kulit : tidak boleh menggunakan zat pelarut organic, harus menggunakan sabun dan air.
  • Bila keracunan inhalasi : dipindahkan ke ruangan yang segar, tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik.
  • Bila tertelan : Muntah, membilas asam lambung, memberikan pencahar.

Konsep Dasar Toksikologi Industri

Pengertian

Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh merugikan suatu zat/bahan kimia pada organisme hidup atau ilmu tentang racun

Toksikologi industri membahas tentang berbagai bahan beracun yang digunakan, diolah atau dihasilkan oleh industri.

Sejarah menobatkan seorang fisikawan dari Swiss bernama Paracelsus (1493-1541) menjadi “the father of modern toxicology“. Quote terkenalnya adalah : “All substances are poisons: there is none which is not a poison. The right dose differentiates a poison from a remedy.”

Suatu bahan kimia yang tidak beracun bisa menjadi beracun pada dosis tinggi. (Terlalu banyak sesuatu yang baik menjadi jelek).

Bahan kimia berdaya racun tinggi bisa aman untuk kehidupan ketika diberikan dalam dosis yang sesuai. (Racun tidak berbahaya pada dosis rendah).

Toksikan bisa terjadi secara alamiah atau buatan manusia.

Zat racun juga bisa diproduksi oleh tumbuhan, hewan atau bakteri, contohnya adalah Phytotoxins, Zootoxins, Bacteriotoxins.

Toksikan lingkungan (polutan air dan udara) adalah substansi yang membahayakan bagi lingkungan dan juga bagi manusia.

Persepsi publik bahwa buatan manusia lebih berbahaya dibanding yang natural, pada kenyataannya keduanya sama berbahayanya. Contohnya adalah 5,000,000 orang setiap tahun meninggal diseluruh dunia akibat bacterial toxicants (Salmonella, E. coli)

Zat kimia dalam jumlah tertentu (dosis dan konsentrasi) dapat merusak organisme hidup

Sangat beracun bila zat tersebut diserap cepat oleh tubuh tetapi metabolisme atau ekskresinya lambat

Klasifikasi Bahan Beracun :

  • Berdasarkan penggunaan bahan: solvent, aditif makanan dll
  • Berdasarkan target organ: hati, ginjal, paru, system haemopoetik
  • Berdasarkan fisiknya : gas, debu, cair, fume, uap dsb
  • Berdasarkan kandungan kimia: aromatic amine, hidrokarbon dll
  • Berdasarkan toksisitasnya: Ringan, sedang dan berat
  • Berdasarkan fisiologinya: iritan, asfiksan, karsinogenik dll

Penilaian tingkat toksisitas bisa dilakukan dengan beberapa cara, cara yang paling umum adalah dengan percobaan dengan binatang yang ditentukan secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal dengan Lethal Dose (LD50), suatu zat beracun dengan dengan LD50 (lethal dose 50) yang lebih kecil, menunjukkan bahwa zat tersebut relatif lebih beracun.

Berikut adalah kriteria tingkat toksisitas :

  • Racun super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh: Nikotin
  • Amat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB), contoh: Timbal arsenat
  • Amat beracun: (50-500 mg/kgBB), contoh: Hidrokinon
  • Beracun sedang: (0.5-5 g/kgBB), contoh: Isopropanol
  • Sedikit beracun: (5-15 g/kgBB), contoh: Asam ascorbate (vit C bisa mengendap jadi batu ginjal, dimana tubuh hanya membutuhkan 50g, bahan ini juga dipakai di industri makanan juga agar tdk cepat busuk)
  • Tidak beracun: (>15 g/kgBB), contoh: Propilen glikol

Toksisitas berdasarkan Nilai Batas Ambang (NAB)

Toksisitasppmmg/kg
Rendah> 500> 0,5
Sedang101 – 5000,1 – 0,5
Tinggi< 100< 0,1
Kita amati lingkungan, kemudian yang sampai ke pekerja
Contoh : di Pertamina, pekerja dipasang tabung di baju, kemudian sore dicek tabungnya

Klasifikasi Menurut Reaksi Jaringan

Jenis ToksisitasKeterangan
RendahPerubahan biologik reversibel, membaik dengan atau tanpa pengobatan
SedangPerubahan biologik rever/irreversibel, tidak menimbulkan cacat/kematian
TinggiPada paparan rendah menyebabkan kematian/cacat

Pengendalian Bahaya

Inherently Safer Alternative (ISA).
ISA adalah strategi pengendalian bahaya dengan cara mengganti bahan baku atau proses berbahaya dengan bahan baku atau  proses yang tingkat bahayanya lebih rendah.
Saat yang paling tepat melakukan ISA adalah pada saat awal pengembangan produk atau proses (development stage).

Strategi yang dapat dilakukan dalam ISA :

  • Minimize
    menggunakan bahan kimia berbahaya dalam jumlah kecil, baik selama penyimpanan, proses maupun pengiriman. Dengan mengurangi jumlah bahan kimia maka risiko dari bahan tersebut juga menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah yang berlebihan.
  • Subtitute
    mengganti bahan kimia yang berbahaya dengan bahan kimia yang kurang berbahaya. Misalnya pelarut organik yang bersifat mudah terbakar diganti dengan air
  • Moderate
    jika dua hal diatas tidak bisa dilakukan maka kita dapat melakukan : pengenceran, penyimpanan dengan suhu yang lebih rendah, proses yang lebih sederhana
  • Dilution
    melarutkan untuk mengurangi tingkat bahaya reaktifitas, baik pada saat proses produksi maupun penyimpan

Penanganan Tumpahan dan Kebocoran

Dalam industri yang berhubungan dengan bahan kimia terutama bahan kimia cair, maka resiko yang bisa terjadi adalah terjadinya tumpahan atau kebocoran.

Penyebab umum terjadinya kecelakaan karena tumpahan/kebocoran adalah :

  • Prosedur kerja yang sudah tidak sesuai
  • Peralatan tidak memadai
  • Petugas pelaksana kerja kurang tanggap/peduli.

Bahaya yang mungkin terjadi :

  • Bahaya kebakaran
  • Bahaya reaktivitas (dengan air, benturan)
  • Bahaya ledakan
  • Reaksi kimia (bahan bahan inkompatibel)

Hal yang harus diperhatikan sebagai acuan dalam penanggulangan tumpahan dan Kebocoran :

  1. Wujud Bahan Kimia
    • Bahan kimia padatan (tumpahan dan bocoran tidak meluas)
    • Bahan kimia cair (tumpahan dan bocoran dapat meluas/mengalir)
    • Bahan kimia gas (Bocoran meluas)
  2. Sifat bahaya
    • Bahaya tumpahan/bocoran ringan (Pada umumnya bahan kimia yang mempunyai sifat bahaya terhadap kesehatan)
    • Bahaya tumpahan sedang (iritatif,korosif)
    • Bahaya tumpahan berat (gas bersifat toksik, mudah terbakar, meledak cairan mudah menyala, piroporik, memanas sendiri, reaktif padatan piroporik)
  3. Sebab terjadinya tumpahan
    • Terlalu penuh
    • Kurang berhati-hati
    • Tidak tertutup dengan benar
    • Mutu kemasan kurang baik
    • Kecelakaan murni
  4. Sebab terjadinya bocoran
    • Mutu kemasan kurang baik
    • Kemasan tidak sesuai

LEMBAR DATA KESELAMATAN/ SAFETY DATA SHEETS No. 6 Tindakan Penanganan Tumpahan harus memperhatikan :

  1. Tindakan kehati-hatian terhadap diri sendiri, peralatan perlindungan diri dan adanya prosedur keadaan darurat
    • Jangan kontak langsung dengan tumpahan /bocoran
    • Tempat terkena tumpahan atau bocoran segera diisolasi
    • Perhatikan precautionary statement/pernyataan kehati-hatian,misal : Jangan dipakai kembali pakaian yang tercemar sebelum dicuci
  2. Tindakan kehati-hatian mencegah pencemaran terhadap lingkungan
    • Usahakan cairan/ padatan jangan sampai masuk kedalam aliran perairan/pembuangan
    • Jangan dibuang ke tempat yang berhubungan dengan saluran perairan keluar
    • Wadah yang bocor jangan dibuang sembarangan
  3. Metode dan bahan untuk penampungan dan pembersihan tumpahan/netralisasi
    • Metode harus sesuai
    • Bahan penampung harus netral/Tidak bereaksi
    • Melarang orang lalu lalang/tempat yang diisolasi

Perhatian terhadap kemungkinan kebakaran
Untuk mengantisipasi kebocoran dan tumpahan dari bahan yang mudah terbakar,perlu diperhatikan penanganan bahan kimia yang bersifat :

  • Bahan mudah menyala
  • Bahan kimia self heating
  • Bahan kimia self-reaktif
  • Bahan kimia yang dengan air mengeluarkan gas mudah menyala
  • Bahan kimia piroporik

Pencegahan kebakaran dan ledakan
Pengelolaan yang benar pada pencegahan kebakaran :

  • Penyimpanan
  • Produksi
  • Pengolahan
  • Meniadakan sumber terjadinya kebakaran
  • Pencegahan pencampuran bahan yang dapat meledak
  • Menghilangkan sumber nyala

Penanggulangan kebakaran
Usaha untuk memadamkan kebakaran:

  • Mulai dari kebakaran sebelum membesar
  • Merusak keseimbangan antara bahan, oksigen dan panas.
  • Gunakan media pemadam yang cocok: air, busa atau serbuk kering

Cara pemadaman kebakaran

  • Starvation, pengambilan/pembatasan barang yang terbakar
  • Smoothering, merusak keseimbangan oksigen dengan mengurangi / menambah busa,awan tepung kering (sodium bikarbonat ),TEC (Ternary Eutectic Chloride), gas (CO2,Chloro Brometana (CBM)
  • Menghembuskan udara normal yang kuat/besar
  • Cooling dengan semprotan air
  • Memutuskan rantai reaksi Sodium Bikarbonat, Ammonium fosfat

PT. Gochem Globalindo konsisten menjual aneka bahan kimia untuk industri Anda seperti Diamonium Fosfat, Bleaching Earth, Mono Ethylene Glycol (MEG), dll

Fungsi dan Tujuan Penyimpanan Bahan Kimia

Bahan kimia merupakan bahan yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, namun jika tidak ditangani dengan tepat, maka bahan kimia dapat menimbulkan resiko bagi kita semua.

Upaya meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi akibat penggunaan bahan kimia :

  • Langkah preventif dengan melaksanakan pemberian label, simbol bahaya yang sesuai, pengemasan yang cocok dan cara penyimpanan benar.
  • Langkah promotif dengan meningkatkan kepedulian berbagai pihak (awareness raising), inspeksi, monitoring

FUNGSI dan TUJUAN PENYIMPANAN BAHAN KIMIA :

  • Untuk meminimalisasi paparan bahan kimia terhadap pekerja di ruang penyimpanan
  • Untuk melindungi lingkungan sekitarnya dari emisi bahan kimia yang disimpan di dalam gudang
  • Untuk melindungi/menjaga bahan kimia dari kerusakan

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENYIMPANAN BAHAN KIMIA :

  • Perizinan
    Gudang/ruang penyimpanan bahan kimia berbahaya harus mempunyai izin gudang yang di keluarkan oleh Instansi yang berwenang
  • Lokasi
    jauh dari tempat pemukiman, bebas banjir, tidak berada di jalan buntu, letak ruang penyimpanan /gudang dalam bangunan terpisah
  • Bangunan & peralatan
    Untuk bangunan hendaknya memperhatikan kekuatan konstruksi, ventilasi, dan penempatan pintu yang mudah diakses.
    Selain bangunan, hendaknya mempersiapkan berbagai peralatan keamanan dan pendukung seperti Alat pemadam kebakaran, Alat pelindung diri (masker,kaca mata pengaman, sarung tangan, pakaian pengaman), Wastafel, Bak pencuci mata/shower, Alarm, AC/dehumidifier, Termometer, Barometer.
  • Pewadahan/pengemasan
    Wadah harus inert yaitu tidak bereaksi dengan isinya atau bahan kimia berbahaya yang dikemas, wadah juga harus kuat, tidak mudah pecah, bocor atau rusak akibat goncangan atau benturan harus dapat melindungi isinya.
  • Penandaan/ label
    Pelabelan pada setiap bahan kimia wajib dilakukan yaitu memuat 7 poin yaitu :
    • Identitas produk, meliputi nama dagang dan nama generik
    • Identitas pemasok, meliputi nama, alamat dan no.telp. pabrik/importer/distributor
    • Identitas bahan kimia, yaitu nama kimia bahan aktif
    • Piktogram bahaya, berupa simbol bahaya
    • Kata sinyal (signal words)
    • Pernyataan bahaya (hazard statement)
    • Informasi pencegahan (precautionary information)

      Pelabelan hendaknya :
    • Harus mudah dibaca
    • Harus jelas dan mudah dimengerti
    • Tidak mudah rusak atau luntur jika kena panas atau air
    • Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
    • Untuk penandaan khusus harus ditulis dengan tulisan yang jelas, kontras
  • Tata letak barang
    Secara umum, tata letak bahan kimia dalam ruang penyimpanan yang benar adalah sbb :
    • BK harus ditempatkan sesuai kelas bahaya utama, tidak disimpan alfabetis
    • BK yang mempunyai sifat tidak tercampurkan (incompatible) tidak boleh diletakkan berdekatan
    • BK yang masuk lebih dulu diletakkan di depan BK yang masuk kemudian
    • BK tidak boleh diletakkan langsung di atas lantai ; tetapi harus di atas pallet/alas
    • BK ditempatkan pada rak sedemikian rupa sehingga tidak mudah terdorong/jatuh
    • Tempatkan BK yang bersifat korosif di atas baki/alas yang sesuai untuk menjaga bila ada kebocoran/tumpahan
    • BK yang berbentuk serbuk harus disimpan di atas BK berbentuk cairan
    • Simpan wadah yang besar di rak bagian bawah
    • Jarak antara rak yang satu dengan yang lain tidak boleh mengganggu keluar masuknya barang
    • Hindarkan dari panas dan sinar matahari langsung
    • Simpan racun dan BK yang bersifat karsinogen di tempat yang berkunci
  • Pencatatan
    Pencatatan minimal tentang alur keluar masuk barang, meliputi :
    • Nama bahan
    • Stok awal
    • Tanggal BK diterima
    • Jumlah yang diterima
    • Tanggal keluar
    • Jumlah keluar
    • Sisa stok
    • Paraf petugas

PT. Gochem Globalindo merupakan partner penyediaan bahan kimia terbaik untuk industri Anda seperti Formalin, Elastomer Bitumen CN1229, Pigment Pewarna, dll